28 Oktober 2008

Yuuuuhuuu....


memang kalau yang kuta maksud nga' nyambung bener-bener ngeselin, kita maksud apa orang lain maksudnya apa udah gitu merasa benar lagi, kalau kita kekeh sedikit dibilangnya sok tau, ngotot, ngeleyel...

yach sudah lah , namanya juga pelajaran hidup, kita harus bisa melalui kejadian-kejadian yang bisa membuat kita kesal, tapi ya memang harus dihadapi, kita tidak bisa mengelak lagi. menerima dengan lapang dada ikhlas tapi harus tepat berusaha mencapai yang terbaik itu adalah langkah yang aku harus tempuh.
tidak bisa tidak, semua ini harus dijalani, kata salah seorang teman, kunci masalah terbesar dari kita adalah kurang ikhlas dan tidak sabar, padahal ikhlas dan sabar merupakan modal kita untuk mencapai kesuksesan, dari semua buku yang sudah aku baca, kunci kesuksesan adalah Ikhas, sabar dan terus berusaha, rintangan seberat apapun harus kita hadapi, kenyataan pahit apapun harus kita terima, tanpa mengeluh.

Permasalahannya adalah, semua teori itu begitu mudah diucapkan tapi sulit sekali diwujudkan (termasuk saya hiks..hiks..hiks...) sangat-sangat-sangat sulit, emosi diri ini sagat sulit sekali dikendalikan agar sesuai dengan apa yang sering kita ucapkan
Apakah ini sifat dasar kita sebagai manusia atau memang dasar Nur saja yang bebel ??? (semoga saja aku dapat segera mendapatakan jawaban dan jalan keluarnya....)


Wassalam,

    nr
/Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan/

21 Oktober 2008

emmm...


"Dalam hidup,terkadang kita lebih banyak mendapatkan apa yang tidak kita inginkan. Dan ketika kita mendapatkan apa yang kita inginkan, akhirnya kita tahu bahwa yang kita inginkan terkadang tidak dapat membuat hidup kita menjadi lebih bahagia"


Mungkin ini jawaban atas apa yang aku tanya-tanyakan dari dalam diri ini, memang teori lebih mudah dari pada prakteknya. Mengajari orang lebih mudah dari pada melakukannya sendiri.

tapi paling tidak kata-kata di atas menjadi, bantalan atas semua yang terjadi saat ini, kita memang tidak tau atas apa yang akan terjadi, tapi apa karena ketidaktauan itu kita menjadi takut melakukan sesuatau ? padahal Allah punya sekenario yang maha tepat untuk kita.....

memang kita selalu merasa kurang aja atas semua yang diberikannya, Masya Allah....